Tugas 2 : Hasil Analisis dari Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta
Tugas 2 : Hasil Analisis dari Inovasi
Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta
Pada video Live Youtube ISI Surakarta
Official yang berjudul Live Pascasarjana ISI Surakarta ( Ujian Terbuka Promosi
Doktor Pandu Pramadita) berlangsung pada tanggal 14 Maret 2023 yang membahas
tentang Inovasi Bentuk Figur Kayon "Wayang Kulit Purwa Gaya
Surakarta" pada Program Doktor Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia
Surakarta.
Awal kemunculan figur kayon muncul pada tahun 1522M yaang
diciptakan oleh sunan kalijaga yang berbunyi geni dadi sucining jagat. Lalu ada
pula bentuk baru setelahnya yaitu gapura lima retuning bumi yang diciptakan
oleh Sri susuhunan paku buwomono II pada tahun 1739M. Dan seiring perkembangan
waktunya pada tahun 1856M ada koleksi dari musium di belanda, yang bernama
figur kayon gapuran. Metode penelitian yang dipakai dalam hal yang dikaji ini
yaitu Metode Fenomenologi dengan lokus penelitian material digur kayon gaya
surakarta, yang didukung dengan data oral dari informan penelitian. Ada pula
ragam bentuk kayon yang dilihat dari 6 aspek yaitu ragam ukuran, ragam raut
bidang, ragam isian, ragam tatahan, ragam sunggingan, ragam sunggingan
belakang.
Kayon memiliki dua wanda yang berbeda, Wanda Wadon memiliki bentuk gempal sedangkan
Wanda Lanang memiliki bentuk yang lebih ramping. Pada pengalaman estetis dalam bentuk citra
fisik memiliki Presepsi Kayon, Presepsi Gunungan dan Presepsi Bentangan Alam. Pengalaman Estetis dari seorang seniman adalah
keistimewaan bentuk dan nilai sakral. Dijelaskan bahwa nilai filosofis bentuk
Kayon bermacam macam yang tentunya nilai tersebut memiliki relevansi yang kuat
terhadap kehidupan manusia pada saat ini. Teori yang terlihat merupakan bagaimana
inovasi bentuk Kayon dalam wayang kulit purwa gaya Surakarta. Hal tersebut telah dijelaskan secara rinci
melalui kajian yang dilakukan. Pada makna dari wayang Kayon berubah-ubah
yang dipengaruhi oleh pengalaman dan pengetahuan. Sedangkan promovendus memiliki makna tersendiri
dari bentuk wayang Kayon agar makna nya tetap dan tidak berubah.
Comments
Post a Comment